Penyakit yang disebabkan oleh Human Metapneumovirus (HMPV) tengah menjadi perhatian dunia, terutama setelah lonjakan kasus dilaporkan di beberapa negara Asia Timur seperti China dan Jepang. Virus ini menyebabkan infeksi saluran pernapasan dengan gejala yang mirip dengan flu biasa dan Covid-19. Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang HMPV, mulai dari cara penularan hingga risikonya.
Apa Itu Human Metapneumovirus (HMPV)?
HMPV adalah virus yang pertama kali ditemukan pada tahun 2001 dan termasuk dalam famili Pneumoviridae, yang juga mencakup Respiratory Syncytial Virus (RSV). Virus ini umumnya menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas seperti batuk dan pilek. Namun, dalam kasus tertentu, HMPV dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan bawah seperti pneumonia, bronkitis, atau kambuhnya asma.
Infeksi HMPV biasanya lebih umum terjadi pada musim dingin dan awal musim semi. Kelompok yang paling rentan terhadap virus ini meliputi anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Gejala HMPV
Gejala HMPV hampir tidak dapat dibedakan dengan flu biasa atau infeksi saluran pernapasan lainnya. Beberapa gejala yang umum terjadi meliputi:
- Batuk
- Demam
- Hidung tersumbat atau berair
- Sesak napas atau mengi
- Sakit tenggorokan
- Mual dan muntah
- Diare atau ruam (dalam beberapa kasus)
Pada kasus yang lebih parah, virus ini dapat menyebabkan komplikasi seperti bronkiolitis, pneumonia, atau memperburuk penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
Bagaimana Penularan HMPV?
HMPV ditularkan melalui droplet atau percikan air liur yang keluar saat penderita batuk, bersin, atau berbicara. Penularan juga bisa terjadi melalui:
- Kontak langsung dengan penderita, seperti berjabat tangan
- Menyentuh permukaan atau benda yang terkontaminasi, kemudian menyentuh mulut, hidung, atau mata
Cara penularan ini mirip dengan Covid-19, meskipun tingkat kecepatan dan risiko penyebarannya lebih rendah. Masa inkubasi virus diperkirakan berkisar antara 3 hingga 6 hari.
Apakah HMPV Berpotensi Menjadi Pandemi?
Menurut epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, potensi HMPV menjadi pandemi sangat kecil. Tingkat penularannya lebih lambat dan keparahan penyakitnya lebih ringan dibandingkan dengan Covid-19. Kasus impor HMPV di Indonesia mungkin terjadi melalui pelancong dari negara-negara Asia Timur, tetapi penyebarannya diperkirakan tidak akan masif.
Dicky juga menambahkan bahwa meskipun HMPV dapat bermutasi, kemampuan infeksinya masih di bawah SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19. Oleh karena itu, HMPV kurang berpotensi menyebar dengan skala global seperti Covid-19.
Tindakan Pencegahan
Hingga saat ini, belum ada vaksin atau pengobatan antivirus spesifik untuk HMPV. Pencegahan terbaik adalah dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan, seperti:
- Mencuci tangan secara teratur dengan sabun
- Menghindari kontak dekat dengan orang yang sakit
- Menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin
- Membersihkan permukaan yang sering disentuh
Jika Anda atau orang di sekitar Anda menunjukkan gejala infeksi HMPV, segera periksakan diri ke layanan kesehatan untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
Social Plugin