Bank Indonesia (BI) melaporkan peningkatan porsi tabungan masyarakat pada akhir 2024. Hal ini terlihat dari survei konsumen Desember 2024 yang menunjukkan meningkatnya keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi dibandingkan bulan sebelumnya.
Direktur Eksekutif dan Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menjelaskan bahwa Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Desember 2024 mencapai 127,7, naik dari 125,9 pada November 2024.
“Meningkatnya keyakinan konsumen ini didorong oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) yang tercatat 116,0 dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) sebesar 139,5, masing-masing lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang berada di angka 113,5 dan 138,3,” ungkap Ramdan dalam pernyataan resmi, Kamis (9/1/2025).
Peningkatan Tabungan Masyarakat
Data BI menunjukkan bahwa porsi tabungan masyarakat meningkat sebesar 0,4 poin persentase dari 15,1% menjadi 15,5% pada Desember 2024. Di sisi lain, porsi konsumsi menurun sebesar 0,3 poin menjadi 74,1%, sementara porsi cicilan pinjaman stagnan di angka 10,5%.
Namun, meskipun terjadi peningkatan pada akhir tahun, proporsi tabungan Desember 2024 masih lebih rendah dibandingkan Januari 2024, yang mencapai 16,2%. Rata-rata porsi tabungan sepanjang 2024 berada di angka 15,98%, sedikit lebih tinggi dibandingkan porsi pada Desember 2024. Ini menunjukkan bahwa fenomena “makan tabungan” (Mantab) belum sepenuhnya berakhir.
Peningkatan Tabungan Berdasarkan Kelompok Pengeluaran
Secara rinci, semua kelompok pengeluaran mengalami kenaikan porsi tabungan dibandingkan November 2024. Kenaikan ini terlihat pada masyarakat dengan pengeluaran:
- Rp1-2 juta
- Rp2,1-3 juta
- Rp3,1-4 juta
- Rp4,1-5 juta
- Di atas Rp5 juta
Faktor-Faktor Peningkatan Tabungan
Beberapa alasan utama masyarakat Indonesia lebih memilih menabung pada akhir 2024, antara lain:
1. Ketidakpastian Ekonomi
Ketidakstabilan ekonomi global dan domestik mendorong masyarakat untuk berjaga-jaga dengan menabung.
2. Tujuan Keuangan Jangka Panjang
Banyak masyarakat menabung untuk kebutuhan seperti membeli rumah, pendidikan, atau pensiun.
3. Pendapatan Tidak Stabil
Ketidakpastian pendapatan membuat masyarakat merasa perlu memiliki dana cadangan.
4. Kebutuhan Dana Darurat
Tabungan memberikan perlindungan terhadap situasi darurat, seperti biaya medis atau perbaikan rumah.
5. Kekhawatiran terhadap Inflasi
Tabungan dianggap sebagai cara untuk melindungi nilai uang dari erosi daya beli akibat inflasi.
6. Keterbatasan Akses Investasi
Kurangnya pengetahuan atau akses ke instrumen investasi membuat masyarakat lebih memilih menabung di bank.
Tantangan dan Harapan
Meningkatnya tabungan masyarakat diharapkan dapat menjadi bantalan keuangan saat terjadi guncangan ekonomi. Dengan demikian, jika masyarakat perlu menggunakan tabungannya di masa sulit, dampaknya tidak akan terlalu berat karena dana cadangan telah tersedia.
Namun, porsi tabungan yang masih lebih rendah dibandingkan awal tahun menunjukkan perlunya langkah lebih lanjut untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membangun keamanan finansial.
Social Plugin